PERADABAN
ISLAM DI ANDALUSIA SPANYOL
A. PENDAHULUAN
Setelah berakhirnya periode klasik
Islam, ketika Islam mulai memasuki kemunduran, Eropa bangkit dari
keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik
dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islma dan bagian dunia
lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan
kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan
politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan
Islam di Spanyol. Dari Islam Spanyol di Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode
klasik, ketika islam mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting,
menyaingi Baghdad di Timur.
B. MASUKNYA ISLAM DI SPANYOL
Spanyol diduduki umat
Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari
Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam
telah menguasai Afrika Utara dan menjadikan sebagai salah satu propinsi dari
dinasti Bani Umayah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di
zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abd Al-Malik mengangkat Hasan
Ibn Nu’man Al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa Khalifah
Al-Walid, Hasan Bin Nu’man sudah digantikan oleh Musa Bin Nushair. Di zaman
Al-Walid itu, Musa Bin Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki
Aljazair dan Maroko. Ia juga menyempurnakan penaklukan ke daerah-daerah bekas
kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga mereka menyatakan
setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang
dilakukan sebelumnya.[1]
Sebelum dikalahkan dan
dikuasai Islam, di kawasan ini terdapat kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu
kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan
dan dan menentang kekuasaan Islam. Setelah dapat dikuasai, umat Islam mulai memusatkan
perhatiannya untuk menaklukkan Spanyol. Dengan demikian, Afrika Utara menjadi
batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Spanyol. Ada tiga pahlawan Islam paling berjasa
memimpin satuan-satuan ke sana, yaitu Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan
Musa ibn Nushair.[2]
Khalifah mengirim 500
orang pasukan yang dipimpin oleh Tharif Ibn
Malik pada tahun 91 H/711 M, Ibn Nushair (gubernur Afrika Utara) mengirim
pasukan sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq Ibn Ziyad. Akhirnya Thariq
Ibn Ziyad berhasil menguasai hampir seluruh kota yang ada di semenanjung Iberia
atas bantuan Nushair
mendeklarasikan semenanjung Iberia sebagai bagian dari kekuasaan Umayyah yang
berpusat di Damaskus.
Thariq Ibn Ziyad lebih
banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol, karena pasukannya lebih besar dan
hasilnya lebih nyata yang dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh
Musa Ibn Nushair dan sebagian dari orang Arab yang dikirim oleh Khalifah
Al-Walid. Pasukan itu menyeberangi selat di bawah pimpinan Thariq Ibn Ziyad.
Sebuah gunung tempat pertama kali
Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukanya, yaitu Gibraltar (Jabal
Thariq). Dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan, dari situ
Thariq dan pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting seperti Cordova,
Granada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Goth saat itu). Musa Ibn Nushair
membantu perjuangan Thariq dengan suatu pasukan besar dan ia berangkat
menyeberangi selat itu dan satu persatu kota yang dilewatinya dapat
ditlaklukkanya seperti Sidonia, Karmona, Seville, Merida, serta kerajaan
Gothik, Theodomir di Orihuela, kemudian ia bergabung dengan Thariq di Teledo
dan keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol. Yaitu bagian
Utara (dari Sarogosa sampai Navarre).[4]
Ketika Daulah Umayyah
di Damaskus dihancurkan oleh Bani Abbas, Abd al-Rahman Ibn Mu’awiyah berhasil
meloloskan diri dan menginjakan kakinya di Andalusia pada tahun 132 H/750 M. Ia
diberi gelar al-dakhil,
karena beliau adalah pangeran Dinasti Bani Umayyah pertama yang menginjakan
kakinya di semenanjung Iberia. Beliau berhasil menyingkirkan Yusuf Ibn Abd al-Rahman al-Fihri yang
menyatakan diri tunduk kepada Dinasti Bani Abbas pada tahun 138 H/756 M. Abd
al-Rahman al-Dakhil memproklamirka bahwa Andalusia lepas dari kekuasaan Dinasti
Bani Abbas dan Ia memakai gelar amir(bukan
khalifah).
Selama 32 tahun
berkuasa, Abd al-Rahman berhasil mengatasi berbagai ancaman, baik dari dalam
maupun dari luar. Karena ketangguhannya, kemudia Ia diberi gelar Rajawali Quraisy. Karena
kekuasaan Dinasti Bani Abbas sepeninggal al-Mutwakil (247 H/861 M) semakin
merosot, Abd al-Rahman memproklamirkan diri sebagai khalifah dan memakai gelar
amir al-mu’minin.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN
ISLAM MUDAH MASUK SPANYOL
Faktor-faktor yang meyebabkan Islam masuk Spanyol
yaitu dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal adalah
suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa
penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan
ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Perpecahan politik
memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika Islam masuk ke Spanyol, ekonomi
masyarakat lumpuh. Padahal sewaktu Spanyol berada di bawah kekuasaan Romawi,
berkat kesuburan tanahnya pertanian dan perdagangan, dan industri maju pesat.
Akan tetapi setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth,
perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat lumpuh. Buruknya kondisi
sosial, ekonomi, dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan
politik yang kacau. Kondisi terburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja
Roderick, Raja Goth terakhir dikalahkan Islam.
Faktor internal adalah
suatu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa, beberapa tokoh pejuang dan
para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukkan wilayah Spanyol pada
khususnya. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi
kaum muslimin menyebabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di wilayah
tersebut.
D. PERKEMBANGAN ISLAM DI SPANYOL
1. Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol
berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah
yang berpusat di Damaskus. Stabilitas politik negeri Spanyol pada periode ini
belum tercapai secara sempurna, ada gangguan yang datang dari dalam dan dari
luar. Gangguan dari dalam yaitu berupa perselisihan diantara elite penguasa,
dan terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di Damaskus, dan gubernur
Afrika Utara yang berpusat di Kairawan. Sedangkan gangguan dari luar yaitu
datangnya dari sisa-sisa musuh Islam di Spanyol yang tinggal di daerah
pegunungan.
2. Periode Kedua (755-912 M)
Pada periode ini
Spanyol berada di bawah pemerintah Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama
yaitu Abdurrahman I yang memasuki Spanyol (138 H/755 M) yang diberi gelar
Abdurrahman Ad-Dakhil, ia adalah keturuna Bani Umayyah yang berhasil lolos dari
kejaran Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah berhasil menaklukkan Bani Umayyah
di Damaskus, dan al-Dakhil berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol. Saat
ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan baik dalam bidang politik
maupun peradaban. Abdurrahman A-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan
sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.
3. Periode Ketiga (912-1013 M)
Pada periode ini
Diperintah oleh peguasa dengan gelar khalifah. Umat Islam di Spanyol mencapai
puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman
An-Nashir mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki ratusan ribu
buku, pada masa ini masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran
yang tinggi.
4. Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini
Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil di bawah pemerintahan
raja-raja golongan yang berpusat di Sevilla, Cordova, Toledo dan sebagainya.
Dan umat Islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. Ironisnya jika
terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang
meminta bantuan kepada raja-raja Kristen, namun walaupun demikian, kehidupan
intelektual terus berkembang pada peiode ini.
5. Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini
kekuasaan Islam Spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga
mengakibatkan beberapa wilayah Islam dapat dikuasai oleh kaum Kristen. Tahun
1238 Cordova jatuh ketangan
penguasa Kristen dan Sevilla jatuh pada tahun 1248 M. hampir seluruh wilayah
Spanyol Islam lepas dari tangan penguasa Islam.
6. Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada periode ini Islam
hanya berkuasa di Granada di bawah Dinasti Ahmar (1232-1492 M). Peradaban
kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir, Tetapi secara
politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah kecil. Abu Abdudllah Muhammad
merasa tidak senang kepada ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain untuk
penggantinya sebagai raja, lalu ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad
bin sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta
bantuan kepada ferdinand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dan mereka dapat
mengalahkannya, lalu Abu abdullah naik tahta.
Kemudian Ferdinand dan
Isabella mempersatukan dua kerajaan besar Kristen melalui perkawinan, menyerang
balik Abu Abdullah dan mengambil kekuasaannya. Akhirnya Abu Abdullah kalah dan
menyerahkan kekuasaanya kepada Ferdinand dan Isabella. Sedangkan Abu Abdullah
hijrah ke Afrika Utara. Lalu berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol pada tahun
1492 M.[7]
E. KEMAJUAN PERADABAN ISLAM DI SPANYOL
1. Kemajuan Intelektual dan Eksakta
a.
Filsafat
Pada abad IV H/X M,
para pelajar di Andalusia banyak yang pergi ke Baghdad untuk belajar filsafat.
Di antara mereka adalah Abu al-Qasim Maslamah Ibn Ahmad al-Majriti (w. 397
H/1007 M). Ia mempelajari manuskrip-manuskrip Arab dan Yunani, kemudian
mengembangkan ilmu yang diperolehnya di Andalusia. Ia berjasa dalam bidang
illmu matematika, astronomi, kedokteran, dan kimia, dan ia merupakan ulama’
pertama yang memperkenalkan ajaran Rasa’il
ikhwan al-Shafa di Eropa.
Perkembangan filsafat
mendorong berkembangnya ilmu eksakta, antara lain matematika. Ilmu pasti yang
dikembangkan orang Arab berpangkal dari buku India, yaitu Sinbad, yang diterjemahkan
dalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-Fazari pada tahun 154 H/771 M. Di samping
itu, ulama Arab telah menciptakan ilmu tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan
pengobatan, sehingga melahirkan ilmu apotek dan farmasi.[8]
Tokoh utama dalam
sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad Ibn Al-Sayigh yang lebih
dikenal dengan Ibn Bajjah. Dilahirkan di Saragosa , ia pindah di Sevilla
dan Granada. Meninggal karena keracunan di Fez tahun 1138 M.
b. Sains
Sains yang terdiri dari
ilmu-ilmu kedokteran , fisika, matematika, astronomi, kimia, botani, zoologi,
geologi, ilm obat-obatan berkembang dengan baik. Salah satu tokoh Sains dalam
bidang Astronomi, yaitu Abbas bin Farnas, dalam bidang obat-obatan yaitu Ahmad
bin Iyas, di bidang kedokteran yaitu Ummul Hasan binti Abi Ja’far, dalam bidang
geogarafi yaitu Ibn Jubar, dan Ibn Khaldun adalah perumus filsafat sejarah.
c. Bahasa dan Sastra
Di Spanyol pada masa Islam, banyak yang ahli dan
mahir dalam bahasa Arab, antara lain Ibn Sayyidih. Dan dalam bidang sastra
banyak bermunculan seperti Al-Aqd Al-Farid karya ibnu Abd Rabbih dll.
Pada zaman Umayyah, di
Cordova tercatat sejumlah ulama yang melahirkan karya-karya besar, di antaranya
yaitu Al-Zabidi (guru Ibn Quthiyah), di antara karyanya Mukhtsahar al-‘Ayn, dan Akhbar
al-Nahwiyin.[9]
d. Musik dan Kesenian
Tokoh seni dan musik
antara lain: Al-Hasan bin Nafi yang mendapat gelar zaryab. Zaryab juga terkenal
sebagai pencipta lagu-lagu. Keahliannya di bidang musik membekas hingga
sekarang, bahkan ia dianggap sebagai peletak dasar musik Spanyol modern.[10]
2. Bidang Ilmu Keagamaan
a. Tafsir
Salah satu Mufasir yang
terkenal di Andalusia adalah al-Qurtubi. Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad
bin Abu Bakr bin Farh Al-Anshari Al-Khazraji Al-Andalusi (w. 1273 M). Karyanya
dalam bidang tafsir adalah Al-Jami’u
li Ahkam Alqur’an, kitab tafsir yang terdiri dari 20 jilid dikenal dengan
nama Tafsir Al-Qurtubi.
b. Fiqh
Spanyol Islam dikenal
sebagai pusat penganut mazhab Maliki.Adapun yang memperkenalkaln mazhab ini di
Spanyol adalah Ziyad bin Abd Ar-Rahman. Para ahli Fiqh lainnya adalah Asy-Syatibi,
penulis buku Al-Muwafaqat fi
Ushul Asy-Syari’ah (ushul
Fiqh), dan Ibn Hazm.
3. Pembangunan Kota
Kemajuan Dinasti
Umayyah di Andalusia dicapai pada Zaman Al-muntashir, pengganti Abd al-Rahman
al-Dakhil. Kemajuan Cordova ditandai dengan al-Qashr
al-Kabir (kota satelit yang
dibangun oleh al-Dakhil dan dilanjutkan oleh penggantinya, yang di dalamnya
terdapat gedung-gedung istana megah), Rushafat (istana yang dikelilingi oleh taman
yang dibangun oleh al-Dakhil di sebelah barat laut Cordova), masjid Jami
Cordova (dibangun tahun 170 H/786 M) hingga kini masih tegak, al-Zahra (kota satetlit di bukit pegunungan
Sierra Morena), nama tersebut diambil dari nama salah seorang selir (gundik)
al-Nashir pada tahun 325 H/936 M). Kota ini dilengkapi dengan masjid
tanpa atap (kecuali
mihrabnya) dan air mengalir di tengah masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan
yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik senjata, dan pabrik perhiasan.
Faktor pendukung
kemajuan Islam di Spanyol antara lain didukung oleh adanya penguasa-penguasa
yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan umat Islam, seperti
Abdurrahman Ad-dakhil Abdurrahman Al-Wasith, dan Abdurrahman An-Nashir.
Adapun menurut Badri
Yatim, sebab-sebab yang menjadikan kemunduran dan kehancuran Islam Spanyol
antara lain disebabkan karena konflik penguasa Islam dengan penguasa Kristen,
tidak adanya ideologi pemersatu, karena kesulitan ekonomi, tidak jelasnya
sistem peralihan kekuasaan, dan karena letaknya yang terpecil dari pusat
wilayah dunia Islam yang lain.
F. PENGARUH PERADABAN SPANYOL ISLAM DI
EROPA
Orang-orang
Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh
meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran
dan sains di samping bangunan fisik. Yang terpenting di antaranya adalah
pemikiran Ibn Rusyd (1120-1198 M). Di Eropa timbul gerakan Averroeisme (Ibn
Rusyd-isme) yang menuntut kebebasan berfikir. Pihak gereja menolak pemikiran
rasional yang dibawa gerakan Averroeisme ini.
Berawal dari gerakan
Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M dan
rasionalisme pada abad ke-17 M. Pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa
berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di uniersitas-universitas
Islam di spanyol, seperti Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan
Salamanca. Universitas pertama di Eropa adalah Universitas Paris yang didirikan
pada tahun 1231 M (30 tahun setelah wafatnya Ibn Rasyd). Di akhir zaman
pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas-universitas Islam
diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti, dan ilmu filsafat.
Pengaruh ilmu
pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu
menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14
M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui
terjemahan-terjemahan kembali ke dalam bahasa latin.
Walaupun Islam akhirnya
terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah
membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah
kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance)pada
abad ke-14 Myang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-17 M. Dan
pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M.
Selain itu juga bahasa
Arab telah berpengaruh besar di Eropa selama Islam berada di Andalusia, Karena
lamanya Islam di sana, tidak kurang dari 7000 kata-kata Spanyol yang berasal
dari bahasa Arab.[11]
G. MASA KEEMASAN ISLAM ANDALUSIA
Kaum muslim menaklukkan Andalusia yang
dikuasai orang-orang Goth pada tahun 711 M./92 H. Kaum muslim berkuasa di
Andalusia selama hampir delapan abad melahirkan sebuah peradaban ilmiah
cemerlang. Kejayaan Andalusia sudah berakhir, namun peradabannya masih bertahan
hingga saat ini. Masa kejayaan yang bertahan lebih dari tujuh abad lamanya itu
belum pernah tersaingi oleh negara manapun hingga saat ini.
Kejayaan Andalusia tidak bisa terlepas dari
peranan besar khalifah Bani Umayah yang pertama. Abdul Rahman I (756-788)
adalah seorang pemimpin yang terpelajar, berwibawa dan amat berminat di bidang
kesastraan. Karena begitu cintanya pada bidang itu, ia mendirikan satu tempat
khusus di dalam istanyanya yang diberi gelar "Darul Madaniyat" untuk
kegiatan kesusasteraan untuk kalangan wanita Andalus. Setelah masa Abdul Rahman
I, penggantinya juga adalah seorang pemerintah yang menitikberatkan dibidang
kelimuan. Jasa beliau yang terbesar adalah tentang penyebaran bahasa Arab dan
melemahkan bahasa lain di di seluruh semenanjung Iiberia (Spanyol dan
Portugal). Beliau yang menjadikan bahasa arab sebagai Lingua Franca dalam hubungan antar bangsa pada zamannya dan zaman
berikutnya.
Produk-produk yang diperkenalkan ke Barat
melalui Andalusia antara lain: katun, kertas, cermin, lampu jalan, garam, kaca
berwarna, sutra, satin, lada, cinnamon, sapu tangan, deodoran, kerosin, linan,
senjata api, bola katun, uang kertas, stempel, buku binder, jam, lantai
keramik, asam sendawa, sabun, astro labs, kompas untuk navigasi, slide rules,
penggaris, alat bedah, kincir angin, alat tenun, air bunga mawar, peta, globe,
nektar dan citric dari buah, karpet, kacamata, tirai, test tube, porselen, bulu
binatang, beludru, almanak, dan ensiklopedia.
Jadi kita dapat melihat bahwa kontribusi umat Muslim kepada
dunia sangat mengagumkan. Umat Muslim mengembangkan teknologi dengan begitu
baik sehingga dapat berguna bagi dunia Barat dan menolong Eropa yang berada
dalam masa kegelapan. Eropa pada saat itu berada dalam masa keruntuhannya dan
Eropa bukan lagi pusat dunia, tapi ketika para sejarawan non-Muslim
menganggapnya sebagai masa kegelapan Eropa, tepat di bagian barat Eropa,
berdirilah negeri Muslim yang memukau bernama Andalusia, yang merupakan
Kekhalifahan Spanyol.
Kota-kota di Spanyol pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan
peradaban yang membuat banyak pelajar-pelajar Eropa menimba ilmu di
sana. Andalusia sudah mengetahui bahwa matahari sebagai pusat tata surya,
sedangkan saat itu bangsa Eropa masih memperdebatkan teori geosentris ptolemeus
(bumi sebagai pusat edar). Betapa jauh peradaban Andalusia. Pada saat itu,
Andalusia merupakan sebuah pusat pendidikan. Kota-kota seperti Toledo, Sevilla,
Granada, dan Cordoba adalah tempat yang pernah menjadi sejarah bagi kejayaan
Islam ketika agama itu berhasil mewarnai Andalusia hingga 5 abad lamanya.
Kota Cordoba saat ini masih menyimpan peninggalan yang dari
kejayaan Islam di masa lalu. Di antaranya adalah masjid Raya Cordoba. Namun
demikian, keindahaan arsitekturnya tetap memukau para pengunjung yang ingin
melihat kejayaan dinasti Umayyah yang dimulai dari kedatangan panglima Thariq
bin Ziyad.
Interior Masjid Kordoba atau mezquita, peninggalan dari
Al-Andalus yang kini dijadikan katedral Katolik Roma.
|
Selain itu, Cordoba merupakan kota terbesar di dunia saat
itu. Populasi Cordoba mencapai jutaan dan jalan-jalannya diterangi oleh
lampu-lampu! Lampu jalan merupakan barang asing bagi Eropa. Berbagai sarana keilmuan telah dibangun, gedung-gedung
sekolah, universitas, perpustakaan yang bagus dengan penerjemahan buku-buku
yang aktif, mesjid dan taman yang indah untuk cendekiawan berdiskusi, institusi
kelimuan bagi warga kurang mampu dan menjadikan Cordoba tempat keilmuan dan
prasarananya.
Tradisi kelimuan yang begitu kental membuat
peradaban Andalusia melesat jauh dibanding negara-negara lain. Ilmu pengetahuan
tersebut akhirnya tertuang pada pembangunan dan teknologi Andalusia yang maju.
Mengutip Anwar G Chejne, Salmah menggambarkan keindahan Cordoba. Pada Abad
ke-10 M, Cordoba mengalahkan keindahan Constantinople, dengan rumah sakit,
universitas, penerbitan buku, industri kertas, mesjid dan istana yang
sangat cantik, perpustakaan, kolam mandi dan taman persiaran yang indah.
Perpustakaan umum dibangun di setiap wilayah. Di kota Cordoba saja terdapat 70
buah perpustakaan yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat.
Ilmuan-ilmuan pun akhirnya bermunculan saat
itu. Ahli matematika (Al-Khwarizmi, Orang pertama yang menulis buku berhitung
dan aljabar), ahli kedokteran (Al-Kindi penulis buku ilmu mata, Ar-Razi atau
Rhazez penulis buke kedokteran, Abu Al-Qasim al-Zahrawi ahli bedah, Ibnu Nafis
penemu sirkulasi darah, dan Ibnu Sina), ahli satra (Ibn Abd Rabbih, Ibn Bassam,
Ibn Khaqan), ahli hukum, politik, ekonomi, astronomi (Ibrahim ibn Yahya
Al-Naqqash, penentu gerhana dan pembuat teropong bintang modern), ahli hadits
dan fikih (Ibnu Abdil Barr, Qadi Iyad), sejarah (Ibn Khaldun penemu teori
sejarah), ahli kelautan (Ibnu Majid). Bahkan penjelajah Andalusia menginjakkan
kakinya di Benua Amerika lima abadsebelum Christopher Colombus.
Jadi
ketika sebagian Eropa berada dalam masa kegelapan, daerah Eropa yang berada di
bawah kekhalifahan Muslim berada dalam masa benderang. Dan ketika renaissance
terjadi di Eropa, dan renaissance secara harfiah artinya “kelahiran kembali”,
dan ini bukan berarti kelahiran kembali dari kehampaan, karena mereka tinggal
mengambil semua kemajuan teknologi dari Andalusia. Jika kita melihat Italia,
segala seni dan ukirannya diambil dari seniman-seniman Muslim Spanyol, mereka
hanya mengubahnya sedikit untuk menciptakan gaya mereka sendiri.
Jadi tentu saja kelahiran kembali ini bukan berasal dari
mereka, mereka hanya mempelajarinya dari umat Muslim. Ketika tentara Salib
tidak berhasil menaklukkan kekhalifahan Islam, mereka kembali dengan
pengetahuan dari umat Muslim. Eropa dengan tentara salibnya mengubah Eropa dari
masa kegelapan.
Ada informasi medis tentang pembedahan yang dibawa pulang,
buku-buku dibawa pulang, bahasa dibawa pulang, segalanya dibawa pulang. Jadi
tentara Salib benar-benar mengubah Eropa dalam suatu cara yang tak pernah kita
lihat sebelumnya.
Eropa berada di periode yang paling produktif dan kreatif
sepanjang sejarahnya. Hal-hal seperti katedral gotik, universitas, pengadilan,
dan perundang-undangan, semuanya diciptakan. Jadi dari masa kegelapan yang
berlangsung lama, datanglah sebuah ledakan luar biasa yang merupakan pencapaian
budaya yang mengagumkan. Renaissance telah kembali, cahaya-cahaya kembali
hidup. Apa yang terjadi di antara tahun 700-1.500? Apakah itu masa kegelapan?
Itulah masa keemasan Islam, dan sekarang mari kita bicarakan beberapa kontribusi
yang diciptakan umat Muslim.
Dalam matematika, beberapa prestasi yang dicapai adalah
mereka menemukan aljabar, simbol dan persamaan, mengembangkan sistem penomoran
Arab (01234567890 yang digunakan di seluruh dunia pada zaman sekarang). Mereka
menciptakan algorism (Sistem desimal dalam bahasa Arab). Mereka menemukan rumus
umum untuk menyelesaikan third degree equations. Mereka menemukan rasio
trigonomic, rumus-rumus, dan persamaan. Kalian dapat terus melanjutkan dan
melihat... Kalkulus, trigonometri, dan semua bidang studi ini berhutang budi
pada Islam.
Dalam Fisika, mereka menciptakan pengetahuan tentang
mekanik, mereka menjelaskan pusat gravitasi, mereka mendeskripsikan gravitasi.
Jadi ketika sebuah apel mengenai kepala Isaac Newton, dia mungkin sedang
membaca sebuah buku bahasa Arab, dan kemudian dia terbangun dari tidurnya,
kemudian dia membalik halaman bukunya ke halaman tentang “gravitasi”, tapi yang
dikatakan kepada kita adalah: “Sebuah apel mengenai kepalanya dan dia menemukan
gravitasi”, tapi umat Muslim telah lebih dulu menjelaskan gravitasi dengan detil
jauh sebelum Isaac Newton.
Umat Muslim juga menjelaskan properti mekanis dari bidang
geometrik, mereka menciptakan hidrometer, aerometer, tuas, neraca keseimbangan,
mereka mengukur tekanan gravitasi dari berbagai zat, menciptakan pendulum, per,
dan jam dinding.
Dalam bidang kimia, mereka mengembangkan teori atom dan
partikel. Umat Muslim mengembangkan proses evaporasi, sublimasi, kristalisasi,
distilasi, filtrasi, pigmentasi, peleburan, menciptakan metode pembuatan baja,
menempa logam. Juga mengembangkan cara mewarnai pakaian dan tekstil,
mengembangkan metode dalam bidang kimia, sulfur, nitric, dan asam hydrochloric,
amonium chlorida, silver nitrate, mercuric oxide, chlorida, sulphide, sodium.
Mereka juga mengembangkan proses kimia dan metode untuk membuat kaca, sabun,
parfum, resin, minyak, cat, kertas, gula, bubuk mesiu. Mereka mengenalkan
penggunaan botol suling, timbangan dan pipa, dan lain-lain.
Dalam bidang astronomi mereka mengembangkan astrolabe dan
sekstan, menyiapkan katalog bintang dan tabel untuk memonitor pergerakan
planet, menamakan sekitar 200 bintang dengan nama-nama Arab, mereka berhasil
membuktikan bahwa bumi itu bulat, mereka mengukur garis lintang dan bujur,
mendefinisikan lingkar dan diameter bumi, mengukur derajat inklinasi matahari,
memetakan posisi orbit bintang dan planet-planet.
Peralatan Kedokteran dari
Andalusia
|
Dalam bidang medis, mereka melakukan gynecology, obstetric,
menulis ensiklopedia medis, melakukan prosedur terapi, mengembangkan salep
merkuri, menemukan sirkulasi darah dan menjelaskan sirkulasi dan fungsi
paru-paru. Mereka meneliti sifat menular penyakit tuberkolosis dan penularan
penyakit melalui air dan tanah, mereka melakukan operasi pembedahan di mata,
telinga, dan gigi. Mereka menggunakan dan menciptakan lebih dari 200 alat
bedah! Ini menakjubkan! Mereka mendefinisikan 130 penyakit mata. Mereka juga
mengklasifikasikan 143 obat-obatan.
Dalam ilmu farmasi, mereka menciptakan alkohol, asam nitrat,
karbonat, mengenalkan penggunaan picrotoxin, menciptakan obat-obatan kimia
dalam pil dan lain-lain. Mereka mendirikan apotek untuk menebus resep obat.
Mereka mengenalkan berbagai macam obat-obatan dan tanaman obat kepada Eropa
yang dari namanya saja sudah terlihat bahwa benda-benda ini berasal dari Arab,
misalnya alkana, alkohol (alkuhl), alkali, alfalfa, kamfa, katun, hakim
(pengadilan), zafaron, dan lain-lain.
Dalam bidang geografi, mereka menciptakan banyak alat
navigasi dan survei, mereka menciptakan peta jalan di berbagai belahan dunia
yang sangat akurat dan detil, mereka memperhitungkan dan menciptakan tabel
ephemeris dari angin musiman dan gelombang laut, mereka mendefinisikan negeri
dan budaya-budaya dunia dalam laporan mereka. Seseorang mungkin berkata
“Bagaimana mereka tahu semua ini?”
Dan masih banyak bidang-bidang lainnya seperti bidang
astronomi, sejarah, dan beberapa bidang lainnya. Bagaimana caranya mereka
begitu pandai dalam bidang-bidang ini? Misalnya dalam bidang geografi dan
astronomi, apa tujuannya mengetahui bintang-bintang dan arah? Apa tujuannya
mengetahui geografi dunia?
Semua umat Muslim hingga zaman sekarang sangat bergantung
pada arah, karena setiap kali kita shalat, kita shalat menghadap ke Mekkah.
Jadi dimanapun kita berada, kita harus menentukan dimana Mekkah. Jadi merupakan
hal alami bagi umat Muslim untuk mempelajari arah dan selalu melihat matahari,
untuk mengetahui perihal waktu dengan tujuan mengetahui waktu-waktu shalat.
Dan juga berhaji ke Mekkah. Setiap Muslim harus berhaji ke
Mekkah setidaknya sekali seumur hidup, dengan begitu semua ilmu-ilmu rumit
dalam bidang geografi, misalnya peta jalan-jalan di dunia dikembangkan,
sehingga umat Muslim dapat bepergian misalnya ke Cina, India, Afrika
Barat, Eropa Utara, dan ke Mekkah.
Kembali ke pembahasan mengenai Spanyol, pada Abad ke-7
itu, Andalusia telah memiliki sistem perairan dan irigasi yang baik, namun
bangsa Eropa bahkan belum mengenal istilah mandi. Ketika Andalusia sudah
memiliki dokter-dokter ahli, bangsa Eropa menilai sakit itu adalah kutukan.
Andalusia telah menciptakan kamar mandi dan wc, Inggris malah masih 'BAB' di
kantong plastik dan membuangnya dijalan. Mereka dapat mengambil air dari
atas gunung dan membawanya turun dari gunung menggunakan pipa air, kanal, dan
dikanalkan ke seluruh penjuru kota, sehingga setiap rumah dapat mengakses air.
Dan mereka melakukan itu semua tanpa menghancurkan, membendung, atau menyumbat
sesuatu, mereka mendesainnya dengan sangat lihai, mereka menggunakan gravitasi,
ini cara yang alami untuk melakukan sesuatu.
Dan jika kalian pergi ke Granada sekarang, kalian akan
melihat saluran airnya sudah digunakan sejak waktu umat Muslim, air mengalir ke
segala penjuru dan inilah prestasi luar biasa yang mereka ciptakan! Matematika,
astronomi, botani, sejarah, filosofi, dan yurisprudensi dikembangkan di
Spanyol, dan hanya di Spanyol saja! Semua yang mendorong kemakmuran dan kemajuan
suatu bangsa, semua yang mendorong perkembangan dan peradaban, ditemukan di
Muslim Spanyol.
Sekarang, mari kita lihat
peninggalan-peninggalannya. Ini adalah peninggalan mereka berabad-abad yang
lalu, beberapa diantaranya yaitu:
1.
Al-Qashr al-Kabir, kota satelit yang
didalamnya terdapat gedung-gedung istana megah.
2.
Rushafat, istana yang dikelilingi
oleh taman yang di sebelah barat laut Cordoba.
3.
Masjid jami’ Cordoba, dibangun tahun
170 H/786 M yang hingga kini masih tegak.
4.
Al-Zahra, kota satelit di bukit
pegunungan Sierra Monera pada tahun 325 H/936 M. Kota ini dilengkapi dengan
masjid tanpa atap (kecuali mihrabnya) dan air mengalir ditengah masjid, danau
kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik
senjata, dan pabrik perhiasan.
MADRID,
muslimdaily.net –
Madrid merupakan ibukota Spanyol. Nama Madrid terkenal di
dunia salah satunya karena klub sepakbola ternama Real Madrid yang berbasis di
kota ini. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Eropa setelah London dan
Berlin.
Meski diyakini telah ada sejak zaman prasejarah, tak banyak
yang tahu, orang yang memberi nama kota terbesar di Spanyol ini orang-orang
muslim. Sejarah modern Madrid dibangun oleh Amir Kerajaan Islam Cordoba
Muhammad I.
Asal usul nama Madrid berasal dari kata Arab "Al
Majrit", yang berarti tempat air memancar, sumber air, atau sumber
saluran air (bahasa Arab: المجريط "sumber air"). Disebut 'Al
Majrit' dikarenakan dekat istana yang dibangun Muhammad I, terdapat sungai
Manzanares, yang disebut umat Islam 'al-Majrīṭ'. Sungai Manzanares
menjadi sumber air utama. Kemudian, nama 'al-Majrit' ini pun
menjadi ejaan modern setempat sehingga menjadi Madrid.
Saat Amir Cordoba Muhammad I menguasai Madrid, ia membangun
benteng pertahanan di sebuah bukit di tepi kiri Sungai Manzanares. Benteng itu
sangat kokoh melindungi Kota Madrid yang ekonominya sangat maju kala itu.
Disebutkan pula, sang khalifah juga memerintahkan pembangunan sebuah istana
kecil di tempat yang sama yang saat ini ditempati oleh Real Palacio. Di sekitar
istana tersebut, dibangun benteng kecil, al-Mudayna.
Dalam bibliografi karya Ibnu Hayyan, disebutkan kebanyakan
yang menjadi gubernur kota Madrid pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah adalah
anggota keluarga Bani Salim dari Berber.
Saat Islam berkuasa, banyak pembangunan yang dilakukan.
Perekonomian Madrid makin maju. Meski saat itu Madrid hanya sebuah kota kecil,
namun kegiatan ekonomi di kota ini cukup bagus. Misalnya, ada industri
pembuatan sepatu bersol gabus, yang semula dikembangkan oleh orang-orang
Romawi. juga industri kayu ek.
Di bawah pemerintahan islam, teknik pembuatan sepatu bersol
gabus diintensifkan dan didiversifikasi sehingga sepatu bersol gabus menjadi
hal umum di Spanyol. Bahkan pada masa itu, sepatu bersol gabus merupakan produk
ekspor pokok.
Warisan lain umat islam di kota Madrid adalah
penggunaan qanat, yaitu terowongan bawah tanah yang digunakan untuk
tujuan irigasi. Di sana, juga di bangun sistem penyediaan air untuk seluruh
wilayah kota tersebut. Dengan sumber air yang melimpah, penyediaan air pun
bisa merata ke seluruh wilayah. Selain itu, masih banyak yang ditorehkan umat
Islam di kota terbesar ketiga di Eropa tersebut. Namun sayangnya, budaya Islam
tak bertahan lama dan tak banyak berbekas saat ini.
Saat kekuasaan Islam di Andalusia (Spanyol) melemah, pada
1085, benteng Madrid ditaklukkan oleh Alfonso VI Castilia. Raja Kristen itu pun
mengubah masjid-masjid di Madrid menjadi gereja. Pada 1329, Madrid benar-benar
berubah menjadi kota kristiani. Dan saat ini, Madrid lebih dikenal sebagai kota
sepakbola.
Tokoh
Islam dari Madrid
Salah satu tokoh umat Islam yang menonjol dari Madrid adalah
seorang ilmuwan bernama Maslamah Ibnu Ahmad Al Majriti. Nama aslinya adalah
Abul Qasim Maslamah Bin Ahmad Al-Majriti. Disebut Al Majriti karena ia
dilahirkan di Madrid, Spanyol. Ilmuwan muslim ini meninggal sekitar tahun 1007
atau 1008 Masehi.
Menurut cendekiawan barat EJ Holmyard, Al Majriti merupakan
ilmuwan Muslim Spayol yang cemerlang pada masa Khalifah Al-Hakam II. Tak hanya
satu bidang pengetahuan yang ia kuasai, ia merupakan Kimiawan sekaligus
Astronom, Matematikawan bahkan ulama besar dari Andalusia.
Al Majriti juga merupakan ahli matematika terbaik menurut
banyak sarjana. Ia adalah kepala ahli matematika dan astronomi. Namanya semakin
terkenal karena keahliannya dalam ilmu waris.
Keahliannya dalam matematika dan astronomi, diwujudkannya
dengan mengenalkan tabel astronomi karya Al-Khawarizmi ke dunia barat
(Kristen). Al-Majriti memiliki risalah yang berjudul Al-Mutamalat.
Dalam kitabnya berbagai macam cabang pengetahuan, ia persembahkan seperti
halnya penerapan matematika dalam penjualan dan pejaka, operasi geometri,
aljabar dan ilmu hitung lainnya.
Risalah lainnya dalam bidang astronomi sudah diterjemahkan
kedalam bahasa Latin oleh Joan Hispalensis dan John dari Sevilla. Pada tahun
979 M, setelah melakukan observasi astronomi, ia merevisi tabel astronomi karya
Al-Khawarizmi. Pada paruh pertama abad XII, ada empat ilmuwan non-muslim
yang sudah menerjemahkan berbagai risalah para Ilmuwan Muslim, termasuk
kitab-kitab ilmuwan Muslim revisi Al-Majriti, yaitu Adelard dari Bath, Hermann
The Dalmatian, Robert dari Chester, dan Plato dari Tivolli.
Al Majriti juga menorehkan prestasi dalam bidang Kimia. Dua
risalah kimia yang berjudul Rutbat Al-Hakim danGhayat
Al-Hakim adalah bukti kecerdasannya.
Al Majriti juga dikenal sebagai orang pertama yang
membuktikan prinsip kekekalan massa yang ia tulis dalam kitab Rutbat al
Hakim. Jauh sebelum Iimuwan non-Muslim yang bernama Lavoisier dari Prancis
yang dianggap sebagai penemu prinsip kekekalan massa.
I.
KESIMPULAN
Faktor-faktor yang meyebabkan Islam masuk Spanyol
yaitu dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah suatu kondisi yang terdapat di
dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa penaklukkan Spanyol oleh orang-orang
Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan
menyedihkan. Faktor
internal adalah suatu kondisi
yang terdapat dalam tubuh penguasa, beberapa tokoh pejuang dan para prajurit
Islam yang terlibat dalam penaklukkan wilayah Spanyol pada khususnya.
Kemajuan Islam di
Spanyol dipengaruhi oleh kemajuan intelektual dan eksakta (filasafat, sains,
musik dan kesenian, bahasa dan sastra), bidang ilmu keagamaan (fiqh dan
tafsir), dan pembangunan kota.
Pengaruh peradaban
Islam di Spanyol yaitu berawal Di Eropa yang timbul gerakan Averroeisme (Ibn
Rusyd-isme) yang menuntut kebebasan berfikir. Pihak gereja menolak pemikiran
rasional yang dibawa gerakan Averroeisme ini. Berawal dari gerakan Averroeisme
inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme
pada abad ke-17 M. Pengaruh peradaban Spanyol Islam di Eropa berawal dari
banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di uniersitas-universitas
Islam di spanyol, seperti Universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan
Salamanca.
Selain itu juga bahasa
Arab telah berpengaruh besar di Eropa selama Islam berada di Andalusia, Karena
lamanya Islam di sana, tidak kurang dari 7000 kata-kata Spanyol yang berasal
dari bahasa Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar